Rumah singgah Soekarno di Kota Padang yang dirobohkan menjadi pembicaraan banyak pihak akhir-akhir ini.
Perobohan Rumah singgah Soekarno itu menjadi perhatian, mulai dari budayawan hingga pejabat negara, lantaran rumah Ema Idham adalah cagar budaya.
Merespon reaksi publik, Pemko Padang pun membangun ulang rumah yang terletak di Jalan Ahmad Yani No.12 Kelurahan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat itu.
Pemerintah membangun kembali rumah singgah Soekarno lantaran, Bung Besar memiliki kisah usai bebas dari pengasingan Belanda di Bengkulu.
Rumah telah menjadi saksi bisu bagi Soekarno untuk memulai kembali perjuangan kemerdekaan, yang lama ia tinggalkan lantaran ditahan.
Rencana pembangunan ulang tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Yopi Krislova.
Pemerintah, pada dasarnya, kata dia sangat menyayangkan peruntuhan salah cagar budaya yang bernilai sejarah tersebut.
Pembangunan menjadi langkah yang tepat untuk diambil demi menjaga nilai-nilainya tetap hidup di tengah masyarakat.
“Pemerintah Daerah tentu berusaha untuk menjaga cagar budaya itu tetap ada dan melakukan revitalisasi,” ucapnya, Jumat (17/2).
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Yopi menyebutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemilik rumah.
“Kita sudah turun dan bertemu dengan pemiliknya agar bersedia kembali untuk membangunnya,” terangnya Yopi.
Selain dibangun, pemerintah juga akan memperkuat kisah sejarah yang pernah terjadi di rumah itu.
“Selain itu kita bakal mengedukasi masyarakat bahwa cagar budaya harus dijaga.”
“Ke depan kita akan carikan solusinya terkait pembangunan rumah cagar budaya ini,” tutupnya.